About
About Me
- wisnu-32
Blogroll
Follow Us
Blogger news
Instructions
Recomended
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Sistem rem pada kendaraan merupakan salah satu komponen penting keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya...
-
Mengapa mesin disebut 4 tak, karena memang ada 4 langkah. Berikut adalah detail dari setiap proses. 1. Intake Disebut la...
-
Sistem Transmisi Otomatis Otomotif Potongan transmisi otomatis Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan ...
-
Definisi sistem diesel Sistem ini memungkinkan tercapainya tekanan awal yang tinggi sebelum terjadi proses pembakaran, hal ini akan men...
-
jika ingin mendownload gambar-gambar transmisi klik di sini
-
Panas hasil pembakaran di dalam mesin, sebagian diubah menjadi tenaga penggerak, sebagian dibuang keluar sebagian gas buang,dan sebagian la...
-
jika ingin download gambar kopling klik di sini
Mengenai Saya
Followers
Selasa, 06 Maret 2012
sistem rem pada mobil
Sistem rem pada kendaraan merupakan salah satu komponen penting
keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan
bahaya, dan ini penting sekali dalam pekerjaan membongkar, memeriksa,
menyetel dan memperbaiki serta merakitnya dengan secermat mungkin.
Adapun fungsi dari sistem rem itu sendiri adalah :
Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat. Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi. Sistem rem mobil diklasifikasikan berdasar :
Sistem rem hidraulis adalah sistem rem yang mekanisme pemindahan tenaga dari pengemudi menggunakan media fluida (cairan/minyak) untuk melakukan pengereman pada roda. Komponen utama dari sistem rem hidraulis terdiri dari Brake pedal, brake booster, master cylinder, brake pipe, proportioning valve, caliper(tipe disk brake), wheel cylinder (tipe drum brake).
Brake booster
Pada mobil untuk melakukan pengereman pada keempat roda hanya dilakukan pada satu brake pedal, sehingga dapat anda bayangkan betapa beratnya kerja brake pedal untuk memperbesar tekanan dari pengemudi. Oleh sebab itu dibutuhkan komponen tambahan yaitu brake booster yang berfungsi untuk memperingan kerja pedal dengan meningkatkan tenaga pengemudi empat sampai lima kali lipat memanfaatkan kevakuman intake manifold pada saat mesin hidup.
Prinsip kerja brake booster memanfaatkan tenaga kevakuman yang di hasilkan oleh intake manifold pada saat mesin hidup, Seperti yang terdapat pada gambar diatas, terdapat 2 chamber (vacuum chamber dan Variable pressure chamber) pada booster yang masing-masing dipisahkan oleh diaphragm. Input shaft(operating rod) berhubungan dengan brake pedal dan mengatur buka tutupnya atmospheric vacuum port yang berhubungan dengan variable pressure chamber. Fulcrum plate menempel pada diaphragm ditahan oleh spring dan berhubungan dengan master cylinder push rod. Kemudian Vacuum connection berhubungan dengan selang vacuum ke intake manifold.
- Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan kendaraan.
- Mengontrol kecepatan selama berkendara.
- Untuk menahan kendaraan pada saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau menanjak.
Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat. Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi. Sistem rem mobil diklasifikasikan berdasar :
- Lokasi pemasangan : pada roda (wheel brake) dan Propeller shaft (center brake)
- prosedur operasi : Manual type (parking brakes) dan foot pressure brakes (servis brakes)
- Kontruksi : Internal expansion (drum brakes), external expansion, Disk brakes
- Mekanisme : Mechanikal types, Hydraulic types, Pneumatic Types, Vacuum types, Exhaust brakes.
Sistem rem hidraulis adalah sistem rem yang mekanisme pemindahan tenaga dari pengemudi menggunakan media fluida (cairan/minyak) untuk melakukan pengereman pada roda. Komponen utama dari sistem rem hidraulis terdiri dari Brake pedal, brake booster, master cylinder, brake pipe, proportioning valve, caliper(tipe disk brake), wheel cylinder (tipe drum brake).
Brake booster
Pada mobil untuk melakukan pengereman pada keempat roda hanya dilakukan pada satu brake pedal, sehingga dapat anda bayangkan betapa beratnya kerja brake pedal untuk memperbesar tekanan dari pengemudi. Oleh sebab itu dibutuhkan komponen tambahan yaitu brake booster yang berfungsi untuk memperingan kerja pedal dengan meningkatkan tenaga pengemudi empat sampai lima kali lipat memanfaatkan kevakuman intake manifold pada saat mesin hidup.
Prinsip kerja brake booster memanfaatkan tenaga kevakuman yang di hasilkan oleh intake manifold pada saat mesin hidup, Seperti yang terdapat pada gambar diatas, terdapat 2 chamber (vacuum chamber dan Variable pressure chamber) pada booster yang masing-masing dipisahkan oleh diaphragm. Input shaft(operating rod) berhubungan dengan brake pedal dan mengatur buka tutupnya atmospheric vacuum port yang berhubungan dengan variable pressure chamber. Fulcrum plate menempel pada diaphragm ditahan oleh spring dan berhubungan dengan master cylinder push rod. Kemudian Vacuum connection berhubungan dengan selang vacuum ke intake manifold.
Sistem pendingin
Panas hasil pembakaran di dalam mesin, sebagian diubah menjadi tenaga
penggerak, sebagian dibuang keluar sebagian gas buang,dan sebagian lagi
diserap oleh bagian-bagian mesin.
Panas yang diserap ini harus dibuang juga keluar agar panas mesin tidak berlebilan (over heating), sebab panas yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada kerja mesin dan menyebabkan kerusakan yang fatal.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka mesin dilengkapi dengan sistem pendinginan.
Ada dua cara sistem pendinginan pada mesin, yaitu sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan air: Tetapi yang lebih umum digunakan pada mobil adalah sistem pendinginan air
sistem pendinginan air di lengkapi dengan radiator, pompa air, termostat, kipas angin, mantel dan komponen palengkap lainnya.
bersirip, yang dapat dilalui air pendingin dari tangki atas ke tangki
bawah. Komponen lain yang bersatu dengan radiator adaiah tutup
radiator, tangki cadangan, selang atas, selang bawah, dan katup
pembuang.
b. Tutup radiator
Tutup radiator selaiu berfungsi menutup Iubang pemasukan air
radiator, juga mempertahankan keadaan air agar tidak mendidih meskipun suhunya mencapai l00"C atau lebih. Suhu yang tinggi menye-
babkan volume dan tekanan air bertambah. Bila tekanan air dan uapnya naik, maka katup pengaman pada tutup radiator akan menjadikan membebaskannya melalui pipa pembuangan dan tangki
tangki cadangan
bila volume air dari radiator memuai karena naiknya suhu, maka air pendingin yang berlebihan dikirim ke tangki cadangan. Sebaliknya bils suhu turun, air yang ada dalam tangki akan kembali ke radiator.
ini diatur oleh katup pengaman pada tutup radiator.
Pompa air
pompa air berfungsi mensirkulasikan air pendingin. Umumnya yang banyak digunakan adalah jenis sentrifugal. Pompa air ini ditempatkan di bagian depan blok silinder dan digerakkan oleh puli poros engkol melalui tali kipas (V belt).
e. Termostat
termostat berfungsi mempercepat tercapainya temperatur kerja mesin kemudian mempertahankan temperatur kerja tersebut pada saat mesin bekerja.
Jika air masih dingin katup termostat tertutup, sirkulasi air tidak melalui radiator tetapi langsung melalui pipa bypass. Jika air sudah terlalu panas, katup temostat terbuka dan sirkulasi air melalui radiator,
kipas pendingin .
bila kendaraan tidak bergerak, udara luar tidak akan cukup mendinginkan radiator, oleh karena itu diperlukan kipas pendingin untuk membantu mendinginkan radiator.
Kipas pendingin umunmya digerakkan oleh poros engkol meialui tali kipas
Tetapi ada juga kipas pendingin yang digerakkan oleh motor listrik
(Kipas pendingin elektrik ini hanya bekerja bila diperlukan, sehingga dapat
menghemat tenaga mesin dan mengurangi kebisingan bunyi kipas.
Panas yang diserap ini harus dibuang juga keluar agar panas mesin tidak berlebilan (over heating), sebab panas yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada kerja mesin dan menyebabkan kerusakan yang fatal.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka mesin dilengkapi dengan sistem pendinginan.
Ada dua cara sistem pendinginan pada mesin, yaitu sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan air: Tetapi yang lebih umum digunakan pada mobil adalah sistem pendinginan air
sistem pendinginan air di lengkapi dengan radiator, pompa air, termostat, kipas angin, mantel dan komponen palengkap lainnya.
bersirip, yang dapat dilalui air pendingin dari tangki atas ke tangki
bawah. Komponen lain yang bersatu dengan radiator adaiah tutup
radiator, tangki cadangan, selang atas, selang bawah, dan katup
pembuang.
b. Tutup radiator
Tutup radiator selaiu berfungsi menutup Iubang pemasukan air
radiator, juga mempertahankan keadaan air agar tidak mendidih meskipun suhunya mencapai l00"C atau lebih. Suhu yang tinggi menye-
babkan volume dan tekanan air bertambah. Bila tekanan air dan uapnya naik, maka katup pengaman pada tutup radiator akan menjadikan membebaskannya melalui pipa pembuangan dan tangki
tangki cadangan
bila volume air dari radiator memuai karena naiknya suhu, maka air pendingin yang berlebihan dikirim ke tangki cadangan. Sebaliknya bils suhu turun, air yang ada dalam tangki akan kembali ke radiator.
ini diatur oleh katup pengaman pada tutup radiator.
Pompa air
pompa air berfungsi mensirkulasikan air pendingin. Umumnya yang banyak digunakan adalah jenis sentrifugal. Pompa air ini ditempatkan di bagian depan blok silinder dan digerakkan oleh puli poros engkol melalui tali kipas (V belt).
e. Termostat
termostat berfungsi mempercepat tercapainya temperatur kerja mesin kemudian mempertahankan temperatur kerja tersebut pada saat mesin bekerja.
Jika air masih dingin katup termostat tertutup, sirkulasi air tidak melalui radiator tetapi langsung melalui pipa bypass. Jika air sudah terlalu panas, katup temostat terbuka dan sirkulasi air melalui radiator,
kipas pendingin .
bila kendaraan tidak bergerak, udara luar tidak akan cukup mendinginkan radiator, oleh karena itu diperlukan kipas pendingin untuk membantu mendinginkan radiator.
Kipas pendingin umunmya digerakkan oleh poros engkol meialui tali kipas
Tetapi ada juga kipas pendingin yang digerakkan oleh motor listrik
(Kipas pendingin elektrik ini hanya bekerja bila diperlukan, sehingga dapat
menghemat tenaga mesin dan mengurangi kebisingan bunyi kipas.
Kamis, 16 Februari 2012
sistem diesel
Definisi sistem diesel
Sistem ini memungkinkan tercapainya tekanan awal yang tinggi sebelum terjadi proses pembakaran, hal ini akan meningkatkan thermal-effisiency dibandingkan sistem yang lain. Keunggulan yang lain adalah fleksibilitas jenis bahan bakar yang bisa digunakan, karena pembakaran yang terjadi tidak memerlukan pengontrolan bunga api, berbagai jenis bahan bakar bisa dipakai. Misalnya; minyak tanah, minyak sawit, produk minyak berat dari minyak mentah, alkohol, emulsi( campuran air dan bahan bakar solar) dsb.
Applikasi dari sistem pembakaran diesel ini bisa ditemui di dunia automotive untuk angkutan berat, tractor, bulldozer, pembangkit listrik di desa-desa, generator listrik darurat di rumah-sakit, hotel dsb. Namun disamping keunggulan yang dimiliki, diesel sistem juga memiliki problem khusus yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan adalah smoke/asap serta gas buang khususnya Nitrogen Oxide (NOx).
Kedua pollutant ini saling bertolak belakang dalam pemunculannya. Smoke/soot/asap terbentuk ketika bahan bakar tidak mampu tercampur dengan baik dengan ogsigen sehingga reaksi pembakaran tidak sempurna, dalam kondisi seperti ini suhu pembakaran tidak terlalu tinggi ( < 1800 °C ) NOx atau Nitrogen Oxide tidak banyak terbentuk.
Namun ketika pencampuran bahan bakar dan udara terjadi dengan baik sehingga pembakaran sempurna tercapai, maka suhu pembakaran tinggi ( > 1800 °C ), hal ini mengakibatkan terjadinya reaksi antara gas N2 yang ada di udara dengan oksigen membentuk senyawa Nitrogen Oxide, sekalipun produksi smoke/soot/asap akan mengecil.
Untuk mengatasi dilema diatas, berbagai penelitian telah dilakukan khususnya untuk memungkinkan reduksi antara smoke/soot/asap dan Nitrogen Oxide secara bersama-sama.
Tipe Mesin Diesel
Ada dua kelas mesin diesel: dua-tak dan empat-tak.
Biasanya jumlah silinder dalam kelipatan dua, meskipun berapapun jumlah silinder dapat digunakan selama poros engkol dapat diseimbangkan untuk mencegah getaran yang berlebihan. Mesin 6 segaris paling banyak diproduksi dalam mesin tugas-medium ke tugas-berat, meskipun V8 dan 4 segaris juga banyak diproduksi.
Mesin diesel bekerja dengan kompresi udara yang cukup tinggi,
sehingga pada mesin disel besar perlu ditambahkan sejumlah udara yang
lebih banyak. Maka digunakan Supercharger atau turbocharger pada intake
manifold, dengan tujuan memenuhi kebutuhan udara kompresi
keunggulan Dan kelemamahan dibading dengan mesin busi nyala
Untuk keluaran tenaga yang sama, ukuran mesin diesel lebih besar daripada mesin bensin
karena konstruksi besar diperlukan supaya dapat bertahan dalam tekanan
tinggi untuk pembakaran atau penyalaan. Dengan konstruksi yang besar
tersebut penggemar modifikasi relatif mudah dan murah untuk meningkatkan
tenaga dengan penambahan turbocharger
tanpa terlalu memikirkan ketahanan komponen terhadap takanan yang
tinggi. Mesin bensin perlu perhitungan yang lebih cermat untuk
modifikasi peningkatan tenaga karena pada umumnya komponen di dalamnya
tidak mampu menahan tekanan tinggi, dan menjadikan mesin diesel kandidat
untuk modifikasi mesin dengan biaya murah.
Penambahan turbocharger atau supercharger
ke mesin bertujuan meningkatkan jumlah udara yang masuk dalam ruang
bakar dengan demikian pada saat kompresi akan menghasilkan tekanan yang
tinggi dan pada saat penyalaan atau pembakaran akan menghasilkan tenaga
yang besar. Penambahan turbocharger atau supercharger
pada mesin diesel tidak berpengaruh besar terhadap pemakaian bahan
bakar karena bahan bakar disuntikan secara langsung ke ruang bakar pada
saat ruang bakar dalam keadaan kompresi tertinggi untuk memicu penyalaan
agar terjadi proses pembakaran. Sedangkan penambahan turbocharger atau supercharger
pada mesin bensin sangat memengaruhi pemakaian bahan bakar karena udara
dan bahan bakar dicampur dengan komposisi yang tepat sebelum masuk
ruang bakar, baik untuk mesin bensin dengan sistem karburator maupun sistem injeksi
Sabtu, 04 Februari 2012
cara kerja motor 4 tak
Mengapa mesin disebut 4 tak, karena memang ada 4 langkah. Berikut adalah detail dari setiap proses.
1. Intake
Disebut langkah intake karena
langkah pertama adalah menghisap melalui piston dari karburator. Pasokan
bahan bakar tidak cukup hanya dari semprotan karburator. Cara kerjanya
adalah sbb. Piston pertama kali berada di posisi atas (atau disebut
Titik Mati Atas). Lalu piston menghisap bahan bakar yang sudah
disetting/dicampur antara bensin dan udara di karburator. Piston lalu
mundur menghisap bahan bakar. Untuk membuka, diperlukan klep atau valve
inlet yang akan membuka pada saat piston turun/menghisap ke arah bawah.
Gerakan valve atau inlet diatur oleh camshaft secara mekanis. Yakni, camshaft mengatur besaran bukaan klep dengan cara menekan tuas klep. Camshaft sendiri digerakan oleh rantai keteng yang disambungkan antara camshaft ke crankshaft. Untuk detilnya, lihat gambar berikut.
Perhatikan bahwa A adalah Intake Valve (klep masuk bahan bakar) dan klep ini ditekan (membuka) karena I (camshaft) menekan valve A. Dengan demikian, pada saat piston turun, maka A terbuka sekaligus bahan bakar ditarik masuk ke ruang bakar. A akan menutup sampai batas tertentu sebelum langkah kedua : kompresi. Rantai keteng tidak terlihat karena akan sulit digambarkan di atas, tetapi crankshaft (P) terhubung dengan camshaft (I). Beberapa mobil Eropa seperti Mercedez menggunakan rantai sebagai penghubung antara crankshaft dan camshaft, tetapi umumnya di mobil Jepang menggunakan belt yang kita kenal sebagai timing belt.
Gerakan valve atau inlet diatur oleh camshaft secara mekanis. Yakni, camshaft mengatur besaran bukaan klep dengan cara menekan tuas klep. Camshaft sendiri digerakan oleh rantai keteng yang disambungkan antara camshaft ke crankshaft. Untuk detilnya, lihat gambar berikut.
Perhatikan bahwa A adalah Intake Valve (klep masuk bahan bakar) dan klep ini ditekan (membuka) karena I (camshaft) menekan valve A. Dengan demikian, pada saat piston turun, maka A terbuka sekaligus bahan bakar ditarik masuk ke ruang bakar. A akan menutup sampai batas tertentu sebelum langkah kedua : kompresi. Rantai keteng tidak terlihat karena akan sulit digambarkan di atas, tetapi crankshaft (P) terhubung dengan camshaft (I). Beberapa mobil Eropa seperti Mercedez menggunakan rantai sebagai penghubung antara crankshaft dan camshaft, tetapi umumnya di mobil Jepang menggunakan belt yang kita kenal sebagai timing belt.
2. Kompresi
Langkah ini adalah lanjutan dari
langkah di atas. Setelah piston mencapai titik terbawah di tahapan
intake, lalu valve intake tertutup, dan dilakukan proses kompresi.
Yakni, bahan bakar yang sudah ada di ruang bakar dimampatkan. Ruangan
sudah tertutup rapat karena kedua valve (intake dan exhaust) tertutup.
Proses ini terus berjalan sampai langkah berikut yakni meledaknya busi
di langkah ke 3.
3. Combustion (Pembakaran)
Tahap berikut adalah busi pada titik
tertentu akan meledak setelah PISTON BERGERAK MENCAPAI TITIK MATI ATAS
DAN MUNDUR BEBERAPA DERAJAT. Jadi, busi tidak meledak pada saat piston
di titik paling atas (disebut titik 0 derajat), tetapi piston mundur
dulu, baru meledak. Hal ini karena untuk menghindari adanya energi yang
terbuang sia-sia karena pada saat piston di titik mati atas, masih ada
energi laten (yang tersimpan akibat dorongan proses kompresi). Jika pada
titik 0 derajat busi meledak, bisa jadi piston mundur tetapi mengengkol
crankshaft ke arah belakang (motor mundur ke belakang, bukan memutar
roda ke depan). Setelah proses pembakaran, maka piston memiliki energi
untuk mendorong crankshaft yang nantinya akan dialirkan melalui gearbox
dan sproket, rantai, dan terakhir ke roda.
4. Exhaust (Pembuangan)
Langkah terakhir ini dilakukan
setelah pembakaran. Piston akibat pembakaran akan terdorong hingga ke
titik yang paling bawah, atau disebut Titik Mati Bawah. Setelah itu,
piston akan mendorong ke depan dan klep exhaust membuka sementara klep
intake tertutup. Oleh karena itu, maka gas buang akan terdorong masuk ke
lubang Exhaust Port (atau kita bilang lubang sambungan ke knalpot).
Dengan demikian, maka kita bisa membuang semua sisa gas buang akibat
pembakaran. Dan setelah bersih kembali, lalu kita akan masuk lagi
mengulangi langkah ke 1 lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)